Thursday 12 December 2013

MENIKAH UNTUK BAHAGIA

MENIKAH UNTUK BAHAGIA

Karya Nunik Noveldy

Sedikit berbagi tentang bagaimana proses buku MENIKAH UNTUK BAHAGIA ini dibuat. Semoga bisa memberi manfaat :)

Kisah ini saya sudah pernah saya sampaikan dalam bentuk sharetweet beberapa waktu yang lalu. Sengaja saya sampaikan lagi di sini agar lebih mudah untuk dibaca. 
Selamat menikmati ...


Tidak ada waktu yang tepat untuk memulai sesuatu.. Sudah sering kita dengar ya ungkapan ini.. Begitu juga dalam proses menulis buku ini. Kalau niat sih sudah lama, bahkan artikel  pertama untuk buku ini ditulis tahun 2009 :D. Tapi mandek, belum ada kelanjutannya. Setiap ada yang bertanya di twitter, apakah bukunya sudah ada, jawaban diplomatis sudah disiapkan: "Mohon doanya yaa" :) Dan setiap dapat pertanyaan tersebut, rasanya seperti ditagih debt collector... Mules euy..

Belum lagi para sahabat dan mentor-mentor yang sudah pada GEMES, mempertanyakan kenapa bukunya belum selesai juga *malu *sungkem *salim. Padahal sadar sesadar-sadarnya, lewat buku insya Allah bisa membantu banyak orang *semoga* Tapiii.. teteup saja koq belum bergerak ya? 

Para guru, mulai mas @ipphoright , kek @JamilAzzaini @JayaYEA @PakarSEO @Andre_Raditya  sudah sering 'cubit' saya :) . Belum lagi teh @irmasoulhealer , mas @indrakubik & sahabat lainnya yang terus mendorong agar saya segera menyelesaikan buku. 

Yah, apapun alasannya, faktanya teteup saja bukunya belum juga selesai (bahkan boleh dibilang belum mulai menulis) . Kalau ditanya niat..Waaah.. sudah niat banget untuk nulis.. tapii.. eksekusinya yang belum *alasan aja nih, bilang saja malas :) Ada yang pernah mengalami kondisi seperti ini? Hayoo ngacung ^o^ .

Sampai akhirnya keputusan bulatpun dibuat... Lebih tepatnya 'dijerumuskan' dan menjerumuskan diri *colek @3unsur. Saat meeting dengan @3unsur tiba-tiba sepakat untuk launching buku saat #GalaSeminarIndonesia 5 Januari 2013 #MenikahUntukBahagia & akan diumumkan segera... *gubrak.
Oh iya, salah satu yang paling gemes kenapa buku saya belum selesai juga -> mbak @SofieBeatrix *habis saya dicubit* *salim*.

Waktu yang tersedia untuk menulis buku sampai saat launching, kurang dari 2 bulan *panik *stress... Tapi keputusan sudah bulat. Jadi, disaat yang bersamaan saya harus memikirkan & mempersiapkan GALA event tgl 5 Januari & sekaligus menyelesaikan buku. Ternyata memang tidak pernah ada waktu yang sempurna. Termasuk dalam menulis buku ini. Kemarin-kemarin saat masih banyak waktu luang, kemane aje? 

Dan... Allah ikut cubit saya... Sedang stress-stressnya persiapan, papa kena serangan stroke.. dan masuk rumah sakit, koma... Ya Allah... *nangis . Rasanya ingin nyerah saja saat itu... Koq semuanya gabruk berbarengan. Goyang rasanya... 

Di saat seperti itu... subhanallah saya merasakan support yang sangat luar biasa dari orang-orang yang saya sayangi. Kalau partner menulis saya, @BundaNoveldy tidak mberikan energi yang sangat besar, support 1.000%, mungkin saya sudah menyerah. Subhanallah... di saat papa sedang terbaring koma, mama saya tetap support saya untuk bisa fokus selesaikan buku *pelukmama. 

Salah satu cita2 yang ingin saya raih dalam menulis buku adalah saya ingin ortu saya bangga... Dan .. papa terbaring koma... Setiap berdoa saya menangis, minta sama Allah agar masih diberi kesempatan buat papa bisa menyaksikan buku saya selesai. 

Allah mendengar doa saya... Alhamdulillah tanggal 5 Januari akhirnya buku bisa launching, walaupun belum bisa dicetak semua. Di rumah sakit, saya 'ngobrol' dengan papa sambil bawa buku #MenikahUntukBahagia, dan menceritakan papa sekarang punya anak yang bisa menulis buku. 

Walaupun papa sedang koma, tidak bisa memberikan respon... saya tetap bercerita... Saya katakan : "Papa sekarang sudah bisa berbesar hati, anaknya sekarang sudah bisa memberi manfaat. Insya Allah pahalanya akan terus mengalir ke papa. *Aamiin. 

Allah punya kuasa, tanggal 8 Januari kemarin papa dipanggil menghadap ilahi. Allahummaghfirlahu warhamhu wa'afihi wa'fuanhu... Ya Allah sayangi papa seperti papa menyayangi saya ya Allah.. Berikan ketenangan buat papa... 

Saat papa wafat, mama sambil peluk saya mengatakan: "Indra, papa nungguin Indra...Papa nungguin Indra selesai... *nangis. Ya Allah... ternyata papa nungguin saya...

Saat finishing materi buku, saya 'tanpa sadar' membuat halaman persembahan untuk orang tua kami *mungkin firasat. Dan saat launching buku, moment yang tercipta sangat mengharukan... 

Sepertinya hampir semua peserta #GalaSeminarIndonesia menitikkan air mata saat launching buku. Salah satu impian saya menjadi kenyataan... Bisa membuat ibu saya bangga... Dan disaksikan oleh hampir 1.000 orang. Insya Allah peluncuran buku  sudah  mendapat ridho dari orang tua kami. Saya yakin papa pun mendoakan di saat sakitnya.

Bagi yang belum kenal kami secara pribadi, apa yang kami tulis dalam buku ini isinya jauuh dari teori... Apa yang kami sharing dalam buku ini, sudah kami praktekkan dalam kehidupan pernikahan kami *babakbelur. 

Kalau boleh dibilang, proses menulis buku ini penuh darah dan air mata *dan ini bukan lebay. Kami ingiiiin sekali buku ini bisa memberi manfaat buat yang membacanya... Sehingga bisa menjadi tabungan pahala buat papa di sana. 

Terima kasih banyak atas respon yang sangat baik dari temans semua, yang sudah pre order buku ini. Yang handle sampai kewalahan. 

Terima kasih twemans yang sudah menyimak... Semoga bisa memberi manfaat *salim

No comments:

Post a Comment